Kamis, 27 November 2014
Isu Bagi Uang di Kubu Ical, Agung: Munas Berdasar Ideologi, Bukan Wani Piro
detik.com
Jakarta - Politisi senior Partai Golkar Zaenal Bintang mengungkap para calon ketua umum membagikan sejumlah uang kepada DPD jelang Munas di Bali. Ketua
Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono, tak membantah hal itu. Namun menilai persaingan harusnya berdasar ideologi."Mungkin itu ada, tapi itu transaksional. Sangat jelek dan lebih kepada pragmatisme. Mestinya kan berdasar ideologi, bukan wani piro," kata Agung Laksono usai jumpa pers di gedung DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Jakbar, Kamis (27/11/2014).Agung yang juga calon ketua umum, mengatakan kalau semangat membagikan uang kepada DPD itu untuk membeli suara di Munas tentu menyalahi. Apalagi kalau ada intimidas terhadap pengurus DPD."Kalau political cost (biaya politik -red) memang ada," ujarnya sambil menambahkan bukan untuk membeli suara.Soal nominal yang disebut Zainal Bintang mencapai Rp 250 juta untuk DPD I dari Aburizal Bakrie, Agung mengatakan itu jumlah yang sangat besar untuk dikatakan hanya sekedar uang transport. "Itu penggantian Lexus," ujarnya sambil terkekeh.Sebelumnya, usai jumpa pers di Gedung DPP Golkar bersama Presidium Penyelamat Partai, Zainal Bintang mengungkap ada pembagian uang jelang Munas Golkar oleh ketua umum Aburizal Bakrie untuk DPD I (provinsi) dan DPD II (kabupaten)."Aku dengar (dibagikan) sekitar Rp 250 jutaan DPD I, kalau DPD II Rp 25 jutaan. Itu dilaporkan ke aku sms telfon (DPD), aku dengar sendiri. Itu baru (dana) ketok pintu (uang muka-red). Kalau di Munas mereka golkan, naik 4 kali lipat," kata Zainal.Namun selain, Aburizal Bakrie, Zainal menyebut calon ketua umum lain juga membagikan uang dengan nominal yang berbeda. Sementara itu, ketua SC Munas Bali yang juga kubu Ical, Nurdin Halid membantah ada bagi-bagi uang untuk membeli suara. Menurutnya, kalaupun ada uang itu hanya untuk transport saja.