Senin, 01 Desember 2014

Bicara Banjir Kok Selalu Tiap Musim Hujan!

Marieska Harya Virdhani -

okezone.com


Sejarawan Universitas Indonesia (UI) JJ Rizal mengkritik seluruh pemerintah daerah di Indonesia yang kini tengah sibuk bergotong royong mempersiapkan datangnya banjir di musim hujan. Rizal
mencibir karena perhatian tersebut baru diberikan setiap kali musim hujan tiba."Di semua tempat di Indonesia ini lucunya orang baru memikirkan masalah banjir dan dampak ketika musim hujan tiba. Padahal, ini kerja yang harus dilakukan sepanjang tahun di musim apapun," jelas dia di Depok, Jumat (28/11/2014).Bicara daerah hulu, sebelum air sampai ke Jakarta, semestinya ditahan di Depok sebagai kota yang sejatinya menjadi kawasan biru. Depok merupakan ruang pertahanan air bagi Jakarta."Depok kota biru. Bukan hanya terdiri dari banyaknya situ. Depok ruang pemertahanan kota Jakarta untuk peresapan air, dan ruang penampungan yang memungkinkan Jakarta tak alami krisis air dan banjir. Sebab saat ini, cuaca makin ekstrim di saat hujan akan basah sekali dan disaat musim panas kekeringan," tegasnya.Dalam konteks ini, kata dia, seharusnya Pemerintah Daerah bisa saling berkolaborasi bukannya berkelahi saling serang dan menyalahkan soal banjir."Ketika menyerang itu tidak bermanfaat. Depok miliki kepentingan di Jakarta begitupun sebaliknya," tegasnya.Rizal mengatakan, riset JICA terkait master Ali Sadikin tahun 1976 bahwa Jakarta makin tak memungkinkan untuk membenahi banjir seorang diri. Sehingga, lanjutnya, Pemprov DKI harus mulai merangkul pemerintah di Bodetabekjur untuk bekerjasama atasi banjir."Di Jakarta tata ruang dan penduduk makin padat. Benahi banjir harus lingkup se Jabodetabek enggak bisa hanya Jakarta. Ini yang harus disadari, evolusi kota, ingatkan saat dua wilayah justru berdebat soal sodetan Ciliwung, atau perdebatan antara Pemkot Depok dengan Pemprov Jakarta. Pihak-pihak itu tak paham persoalan mendasar," tutupnya.