Halaman Utama
▼
Minggu, 21 Desember 2014
Bintang terbesar di galaksi meledak, umat manusia terancam punah
merdeka.com
Merdeka.com - Jika matahari sebagai pusat tata surya kita meledak, tentu saja kehidupan bumi akan musnah.
Namun apa yang bisa terjadi saat
terbesar di galaksi kita, Bima Sakti, meledak? Akankah bumi juga akan hancur?Ilmuwan dari NASA dan Scientific Amerika melaporkan bila saat ini bintang Eta Carinae tengah memasuki masa supernova alias kolaps dan meledak akibat kehabisan bahan bakarnya. Nah, saking besarnya bintang tersebut, ledakan Eta Carinae diprediksi oleh ilmuwan bisa mengakhiri kehidupan di bumi."Bintang itu (Eta Carinae) sudah menemui ajalnya, dan cahayanya yang mampu membawa kematian massal bisa mengarah ke bumi saat ini," ujar Scientific Amerika, Daily Mail (19/12).Bagaimana tidak, Eta Carinae mempunyai bobot sekitar 90 kali dari bobot matahari kita! Selain itu, Eta Carinae yang kerap disebut 'bintang kematian' oleh para ilmuwan itu berada pada jarak yang cukup 'dekat' dari bumi, yakni 7500 tahun cahaya.Ledakan dari Eta Carinae dapat melontarkan semburan sinar gamma (GRB) paling kuat yang ada di galaksi Bima Sakti. Semburan sinar gamma tersebut dapat merusak lapisan ozon bumi.Nah, saat lapisan ozon bumi hilang maka tidak ada lagi tameng yang melindungi manusia dan makhluk hidup lain dari sinar matahari yang dapat memanggang kulit dalam seketika. Belum lagi paparan radiasi yang dapat memicu kanker kulit massal.Akan tetapi, seorang fisikawan bernama Dr. Alan Duffy mengatakan bila ledakan tersebut hampir mustahil menghancurkan kehidupan di bumi. Sebab, ledakan Eta Carinae diklaim tidak mengarah ke bumi dan jarak bumi ke bintang raksasa itu dianggapnya masih cukup jauh.Lalu, mana yang benar? Kita tunggu saja kelanjutannya.
