Strategydesk – Kondisi Ekonomi Eropa masih mengecewakan, dengan
pertumbuhannya yang masih rendah, mencerminkan masih adanya dampak krisis. Di saat yang sama, beberapa negara Asia mulai menunjukkan perlambatan. Kelesuan di dua benua itu dapat berdampak pada ekonomi AS.Ekonomi zona euro memang memprihatinkan sejak krisis utang mengancam kesatuan blok mata uang itu. Kemarin, data memperlihatkan pertumbuhan tipis di kawasan itu. PDB zona euro di kuartal kedua hanya tumbuh 0,7% dari tahun lalu. Secara kuartal bahkan tidak tumbuh sama sekali. Stagnasi ini disebabkan oleh lesunya ekonomi di tiga negara besar, Jerman, Perancis dan Italia. Bahkan Jerman dan Italia sampai kontraksi.Data itu datang sehari setelah Jepang, ekonomi terbesar ketiga dunia, melaporkan kontraksi 6,8% di kuartal kedua dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekonomi China menunjukkan perlambatan di awak kuartal ketiga, di mana penjualan ritel, output industri dan investasi merosot bulan lalu. Serangkaian data mengecewakan dari Timur dan Barat menegaskan pandangan bahwa pertumbuhan global masih rendah tahun ini.Kondisi bisa memburuk bila ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah berkepanjangan. Selain itu, larangan impor pangan yang diterapkan Rusia atas Uni Eropa menimbulkan kehawatiran akan deflasi. Inflasi zona euro hanya 0,4% di Juli, dan beberapa pengamat memperingatkan larangan Rusia bisa menyebabkan oversupply yang semakin menekan harga.Ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh lagi di kuartal ketga setelah kontraksi tajam akibat kenaikan pajak penjualan.Tapi pengamat memperkirakan pertumbuhan akan kecil, seperti zona euro. Ekonomi China diperkirakan tumbuh 7,5% tahun ini, tapi koreksi di sektor properti memberi masalah baru. Banyak kalangan khawatir terjadinya penggelembungan di sektor tersebut.Kelesuan yang terjadi di Eropa dan Asia kemungkinan akan berdampak ke ekonomi AS. Dalam kondisi ini, perdagangan internasional tidak akan banyak membantu. Dengan pertumbuhan global masih lesu, ekonomi AS masih menjadi lokomotif. Para ekonom berharap pemulihan, yang memasuki tahun keenam, akan membawa pertumbuhan mendekati 3% di kuartal-kuartal mendatang. Tapi Stanley Fisher, Wakil Ketua the Fed, mengatakan gejolak ekonomi dunia mempengaruhi ekspor dan laba perusahaan, yang menghambat bisnis.
http://template1.soegeefx.com/2014/08/15/kelesuan-di-eropa-asia-ancam-ekonomi-as/