Halaman Utama

Minggu, 14 Desember 2014

Penghentian Dana Alokasi Khusus Dinilai Tak Mudah


JAKARTA - Ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan dana alokasi khusus (DAK) bagi daerah
yang gagal memenuhi target, dinilai kurang bijaksana. Hal ini dikarenakan persoalan DAK bukan hal yang sederhana."Tidak sesederhana itu, karena setiap daerah penyerapannya berbeda," kata Ekonom dan Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati kepada Okezone, Minggu (14/12/2014).Enny mengatakan bahwa harus ada evaluasi yang menyeluruh terkait DAK. Sehingga pemerintah bisa mengetahui penyebab tidak optimalnya pengelolaan dana di daerah."Diperlukan evaluasi yang objektif. Mungkin terkendala di SDM atau apa, kan kita tidak tahu," tutur Enny.Menurut Enny, harus ada indikator yang jelas mengenai evaluasi di setiap daerah terkait pengelolaan DAK. Ini akan memberikan kejelasan kepada pemerintah daerah mengenai skema penilaian kinerja. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap daerah tersebut.Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan menghentikan dana alokasi khusus (DAK) pada daerah yang gagal memenuhi target pelaksanaan pembangunan proyek-proyek, khususnya yang dimulai pada tahun anggaran 2015.

http://m.okezone.com/read/2014/12/14/20/1079072/penghentian-dana-alokasi-khusus-dinilai-tak-mudah