Tokio, (Analisa). Resesi yang dialami Jepang lebih parah dari perkiraan semula, karena investasi perusahaan di
luar dugaan menciut, yang menjadi pukulan bagi PM Shinzo Abe ketika berkampanye untuk pemilihan dirinya kembali berdasarkan kepercayaan ekonomi. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi 1,9% atas dasar tahunan dalam periode Juli sampai September dari kuartal sebelumnya, melemah dibandingkan penurunan 1,6% yang dilaporkan dalam data awal. Angka itu di bawah semua porkas di dalam survei Bloomberg News yang menunjukkan median penurunan 0,5%.Penurunan yang mengejutkan dalam investasi bisnis itu melemahkan kekuatan negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut, hingga menambah kerugian akibat kemerosotan dalam belanja konsumen setelah kenaikan pajak penjualan dalam April. Dengan partai oposisi utama terjebak dalam ketiadaan persiapan, Abe berjalan mulus untuk menang dalam pemilihan 14 Desember, bahkan ketika yen turun mengurangi daya beli orang.“Laporan hari ini menunjukkan cukup suramnya ekonomi Jepang,” kata Taro Saito, direktur riset ekonomi di NLI Research Institute di Tokio. “Kami sedang menuju pemulihan, tapi secara berangsur. Melemahnya yen mestinya memberi dorongan kepada pabrikan, dan mereka yang beruntung akan menyusup ke dalam industri dalam jangkauan luas,” katanya.Pemulihan akan tumbuh 1,9% atas dasar tahunan dalam kuartal sekarang, kata estimasi median di dalam survei terpisah sebelum data Senin. Indeks saham Topix sedikit berubah pada perdagangan pagi di Tokio. Yen turun 0,1% menjadi 121,56 per dolar, setelah sebelumnya menyentuh level rendahnya dalam tujuh tahun.Awal bulan ini para ekonom menaikkan porkas mereka untuk PDB setelah data kementerian keuangan menunjukkan perusahaan-perusahaan memperbesar investasi mereka dalam periode Juli hingga September. Namun demikian, data Senin menunjukkan investasi swasta turun 0,4% dari periode tiga bulan sebelumnya, dibandingkan estimasi median untuk pertumbuhan 0,9% dalam survei Bloomberg.
http://m.analisadaily.com/news/read/resesi-jepang-lebih-parah-dari-perkiraan-semula/88470/2014/12/09