Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyerukan Bank Indonesia (BI) tidak
perlu mengintervensi kondisi rupiah yang saat ini sedang jeblok. Menurut JK, jebloknya mata uang Garuda ini akan menguntungkan beberapa pihak, serta cukup bagus untuk ekspor Indonesia saat ini."Itu bagus untuk ekspor kita. Supaya defisit kita berkurang. Artinya, barang-barang ekspor makin mahal rupiahnya. Impor juga mahal. Jadi orang akan mengimpor dan ekspornya ada insentifnya. Itu mekanisme menekan defisitnya," jelas JK, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2014).Seperti diketahui, Bloomberg mencatat kondisi rupiah telah berada di level Rp12.915 per USD. Hal ini berarti rupiah bisa saja mencapai level Rp13.000 per USD. Sementara itu berdasarkan dataYahoo Finance, kondisi rupiah masih berada di level Rp12.865 per USD. Adapun berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di posisi Rp12.900 per USD.Namun demikian, melihat hal ini, Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah intervensi agar pergerakan nilai tukar rupiah tak menembut Rp13.000 per USD. Menutup perdagangan siang ini, rupiah telah kembali pada level Rp12.700 (berdasarkan data Bloomberg) dari yang sebelumnya mencapai puncak Rp12.900 per USD."Nilai tukar rupiah semakin baik, report terakhir Rp 12.700-an mulai agak stabil di situ. Kita terus berada di pasar, memantau pasar dan intervensi di pasar valas agar pergerakan rupiah sejalan dengan fundamental," tukas Dewan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, hari ini. (AHL )
http://m.metrotvnews.com/read/2014/12/16/332578