JAKARTA – Bantuan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang Minggu pagi (28/12) terus berdatangan. Setidaknya saat ini tujuh negara menawarkan bantuan pencarian. Hingga Senin (29/12) baru Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia yang terlibat operasi bersama Basarnas.Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat mengatakan,
pihaknya terus berkomunikasi dengan negara-negara lain terkait dengan bantuan pencarian. ’’Saat ini kami menerima tawaran dari tujuh negara untuk membantu pencarian,’’ ujar Tri.Tujuh negara itu adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Prancis, Jepang, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India. ’’Tawaran itu masih kami proses dan koordinasikan dengan Basarnas,’’ lanjutnya.Menurut Tri, Indonesia perlu mengevaluasi bantuan yang akan diterima. Sebab, pencarian harus dilakukan secara efisien. Sejauh ini pemerintah perlu dukungan teknologi sonar bawah dan submersible vehicleuntuk bantuan tambahan. Berdasar kabar terakhir, Prancis menawarkan untuk mengirimkan dua peralatannya.Saat ini setidaknya empat negara telah membantu operasi pencarian AirAsia. Mereka mengerahkan tujuh pesawat udara dan enam kapal. Empat negara itu adalah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.Singapura menyiapkan tiga pesawat SAR C-130 Hercules dan tiga kapal dengan jenis frigate, landing ship tank (LST), dancorvette. Dari armada itu, baru satu pesawat yang bergerak untuk melakukan operasi sepanjang Senin (29/12).Malaysia juga mengirimkan satu pesawat SAR C-130 Hercules dan tiga kapal SAR jenis corvette, patrol vessel, dan FFG. Dari armada itu baru pesawat Hercules yang dioperasikan untuk menyisir di ketinggian kurang dari 2.000 feet.Australia dalam operasi itu mengirimkan dua unit pesawat SAR APC-3 Orion. Pesawat yang digunakan Australia justru sempat mendapatkan sinyal darurat. Setelah dilakukan pengecekan, sinyal tersebut ternyata berasal dari personal locater beacon (PLB). Dugaan awal, sinyal itu berasal dari emergency locater transmitter (ELT) yang biasanya berada di badan pesawat.Soal bantuan yang datang dari luar negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin mendatangi Basarnas. Retno membicarakan perizinan masuknya kapal dan pesawat asing ke Indonesia.Dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Presiden Jokowi menyambut baik bantuan asing tersebut. Menurut dia, hal itu bisa mempercepat pencarian ..........baca lanjut..jawapost