ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung
harga pokok,
break event point,
dan profitabilitas pada cabe merah.
Menentukan tempat ditentukan sengaja yang berada di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, di mana penentuan responden diambil dengan metode simple random sampling,
ada 95 responden yang menanam cabai merah,
sedangkan responden agen pemasaran tersebut diambil dengan menggunakan snowball sampling metode. Hasil penelitian biaya usahatani cabai merah Rp 2.901,197 per kg, titik impas adalah
29,24 kg nilai jual Rp. 238.741,2
dan profitabilitasnya adalah 64%
Kata kunci: cabai merah, harga pokok penjualan, profitabilitas
PENDAHULUAN
Cabe atau lombok, merupakan komoditas prospektif yang dapat diandalkan untuk dibudidayakan dalam berbagai skala usaha. Cabe dapat dijadikan komoditas pilihan usahatani karena cabe memiliki banyak keunggulan, diantaranya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, multiguna dalam kehidupan sehari-hari, memiliki wilayah pemasaran yang cukup baik, merupakan komoditas yang dapat dijual dalam berbagai bentuk produk, misalnya cabe segar, cabe beku, dan bermacam produk cabe olahan, merupakan komoditas yang hemat lahan karena untuk dapat meningkatkan produksinya dilakukan dengan mengutamakan teknologi, merupakan komoditas yang dapat ditanam pada berbagai lahan, misalnya sawah, tegalan; tempat dengan luas lahan terbatas (pot, polibag, serta wadah bekas lainnya), merupakan komoditas yang dapat ditanam pada berbagai kondisi musim, dan merupakan komoditas yang dapat ditanam pada berbagai lingkungan tumbuh, misalnya di daerah pinggir laut, dataran menengah, dan pegungungan (Rukmana, 2002).
Di Kabupaten Rejang Lebong tanaman cabe juga merupakan komoditas unggulan. Tanaman cabe yang umumnya dibudidayakan adalah cabe merah terutama di daerah Kecamatan Selupu Rejang, salah satunya yaitu di desa Sumber Urip dimana daerah tersebut merupakan daerah sentra cabe merah di Kabupaten Rejang Lebong. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Sumber Urip adalah sebagai petani, hal ini didukung oleh keadaan alamnya yang cocok untuk lahan pertanian tanaman sayuran (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong, 2009).Disamping prospektif dan menguntungkan usahatani cabe juga memiliki resiko yang besar. Tanaman cabe adalah tanaman semusim yang harganya tidak stabil atau sangat fluktuatif, hal ini disebabkan oleh sebaran produksinya yang tidak merata sepanjang tahun di seluruh daerah.
Di suatu daerah harga cabe tinggi sekali dan di daerah lain harga murah sekali..Harga ini masih tetap menjadi beban yang resiko terbesar ditanggung petani. Petani selalu menghadapi harga yang sangat berfluktuatif, sedangkan harga input seperti bibit, pupuk, pestisida, dan mulsa dapat dipastikan selalu naik secara mantap (Setiadi, 2006). Walaupun demikian, pada saat-saat tertentu cabe dapat melonjak naik sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani.
Lonjakan ini dapat disebabkan oleh gangguan musim dan hari raya tertentu. Kenaikan harga tersebut dapat berlipat ganda kalau saat gangguan musim terjadi bersamaan dan berdekatan dengan perayaan hari raya. Harga cabe di beberapa kota besar, pada umumnya meningkat pada bulan Oktober-Desember dan Pebruari-April, hal ini sesuai dengan kenyataan pada bulan-bulan tersebut adalah hujan lebat yang menyebabkan produksi menurun sementara permintaan selalu bertambah (Sunaryano,1999)Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang harga pokok, titik impas, dan profitabilitas usaha tani cabe merah di Desa Sumber Urip Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2009.Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menghitung besarnya harga pokok, titik impas, dan profitabilitas usahatani cabe merah di desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) di desa Sumber Urip kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong, tepatnya di kaki Bukit Kaba. Penentuan responden dilakukan dengan metode Simple Random Sampling yaitu pengambilan responden secara acak, dimana tiap unit populasi memiliki ...baca lanjut