Halaman Utama

Rabu, 01 April 2015

Yaman: Rudal Al-Houthi Bisa Jangkau Kedalaman Teritori Arab Saudi!

Di tengah ketegangan hubungan di wilayah Timur Tengah, seorang perwira militer Yaman, Jalal al-Sayyad, mengklaim bahwa rudal-rudal yang dimiliki Ansarullah atau Syiah al-
Houthi, dapat menjangkau kedalaman wilayah Arab Saudi.Dalam wawancara dengan Masr al-Arabia, Minggu (15/3), dia menjelaskan bahwa Ansarullah telah mengirimkan senjata dan peralatan perang dalam jumlah besar ke wilayah Sa’dah di bagian utara Yaman. Dengan demikian, persenjataan milisi yang menguasai Sanaa, Ibu Kota Yaman, dapat menjangkau kedalaman teritori Arab Saudi.“Latihan militer yang belum lama ini dilakukan Ansarullah di dekat perbatasan Arab Saudi, ancamannya bagi Arab Saudi tak sebesar rudal-rudal yang dipindahkan oleh gerakan ini ke Sa’dah,” ujarnya.Sebelumnya, Ismail al-Ja’ifi yang mengaku sebagai kepala staf Divisi 55 Angkatan Bersenjata (AB) Yaman mengklaim, setelah menang di Sanaa pada 21 September 2014, Ansarullah telah menyita senjata penangkis serangan udara milik AB. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa Ansarullah menguasai 70 persen fasilitas AB dan melakukan kerja sama dengan beberapa perwira tinggi militer Yaman.Bersamaan dengan ini, pemimpin Ansarullah, Abdul Malik al-Houthi, justru menegaskan pihaknya sangat mengharapkan perluasan hubungan diplomatik Yaman dengan semua negara Arab dan Islam regional. Hubungan didasarkan prinsip saling menghormati kedaulatan nasional dan menjauhi tindakan campur tangan dalam urusan internal negara masing-masing.“Sebagai bangsa Yaman yang berdaulat dan merdeka, kami siap menandatangani kesepakatan kerja sama dengan setiap negara Arab dan Islam regional,” katanya dalam jumpa pers di Sanaa, Minggu kemarin, sebagaimana dikutip lembaga pemberitaan Saba.Dia juga menyatakan, hubungan Yaman dengan Arab Saudi masih terjalin. “Hubungan kami dengan Arab Saudi belum terputus. Komunikasi tidak langsung dengan Riyadh terjalin dua hari lalu dan telah ditegaskan di dalamnya kesiapan untuk memulihkan hubungan bilateral berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghindari campur tangan urusan internal, dan untuk pertukaran kepentingan kolektif.”Dia menambahkan, “Kami menyambut baik segala bentuk hubungan dengan negara Arab dan Islam berdasarkan iktikad untuk tidak saling mencampuri urusan internal Yaman atau pemaksaan agenda politik dalam pengambilan keputusan negara ini.”Menjawab pertanyaan mengenai hubungan antara Iran dan Yaman, dia mengatakan, “Kami mengupayakan hubungan yang seimbang dengan seluruh negara Arab dan regional. Kami menyambut siapa pun yang hendak membantu Yaman tanpa prasyarat apa pun.”Mengenai kaburnya Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, ke Aden, dia menuding Hadi sengaja kabur ke kota di wilayah selatan Yaman .....baca lanjut