Kathmandu - Tidak sedikit warga negara asing yang ikut menjadi korban gempa bumi di Nepal. Diplomat Uni Eropa menyebut sekitar 1.000 warga Eropa masih hilang di Nepal,
selang seminggu setelah gempa melanda.Kebanyakan warga Eropa tengah melakukan pendakian di Mount Everest ketika gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal dan kemudian memicu longsoran salju di pegunungan tersebut. "Mereka hilang, tapi kami tidak tahu apa status mereka," sebut Duta Besar Uni Eropa untuk Nepal, Rensje Teerink kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (2/5/2015).
Teerink menambahkan, sejauh ini sudah 12 warga Uni Eropa yang dipastikan tewas akibat gempa dan salju longsor di Nepal. Namun tidak disebut lebih lanjut asal kewarganegaraan mereka yang tewas.Seorang pejabat Uni Eropa lainnya yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa sebagian besar warga Eropa yang dilaporkan hilang, sebenarnya dalam kondisi selamat.
Namun, lanjut pejabat ini, karena sulitnya kondisi lapangan dan buruknya komunikasi, lokasi mereka saat ini sulit diketahui.Upaya pencarian besar-besaran terhadap korban gempa masih terus berlangsung, terutama dengan melibatkan tim pencari negara-negara aing yang telah tiba di Nepal. Korban gempa yang berhasil selamat kini hidup dalam kondisi serba kekurangan, karena penyaluran bantuan dan respon pemerintah Nepal yang cenderung lambat. "Luasnya wilayah dan besarnya kehancuran yang dipicu gempa dan gempa susulan memberikan tantangbaca lanjut