Jakarta - Australia telah mencatat defisit perdagangan bulanan terburuk dalam sejarah,
dengan total impor melebihi ekspor hampir sebesar 3,9 miliar dolar (atau Rp 39 triliun).
Data Biro Statistik Australia menunjukkan, defisit 3.888 juta dolar (atau Rp 38,8 triliun) pada bulan April lalu naik tipis dari rekor sebelumnya pada bulan Februari 2008, yakni sebesar 3.881 juta dolar (atau Rp 38,1 triliun), saat harga komoditas merosot selama puncak krisis keuangan global.
Hasil ini mengejutkan para ekonom, yang telah memperkirakan hasil buruk tetapi tak seburuk data sebenarnya.Perkiraan dalam survei Reuters menyebut defisit 2.25 miliar dolar- yang hampir mencapai dua kali defisit perdagangan bulan sebelumnya.
Hasil sebenarnya ternyata 3 kali lipat lebih dari defisit musiman bulan Maret- yang telah direvisi- yakni sebesar 1.231 juta dolar (atau Rp 12,31 triliun).Nilai ekspor barang dan jasa turun 6%, atau lebih dari 1.56 miliar dolar (atau Rp 15,6 triliun), yang disesuaikan secara musiman, sementara nilai impor melonjak 4%, atau hampir senilai 1,1 miliar dolar ( Rp 11 triliun)...baca lanjut