Halaman Utama

Rabu, 10 Juni 2015

Tim Ekonomi Jokowi Butuh Orang Ahli Makro

RMOL. Tim ekonomi Jokowi yang berlatar belakang ekonomi mik­ro jadi sorotan karena gagal menjaga stabilitas ekonomi.Direktur Center For Bank­ing Crisis (CBC) Deni Daruri mengatakan, kinerja tim ekonomi di sektor makro sangat lemah. Hal ini bisa dilihat dari gagalnya mereka mengantisipasi menguatnya ekonomi Amerika. "Dampaknya nilai rupiah
anjlok seperti saat ini. Rapornya merah ini," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.Padahal, kata dia, negara-negara lain sudah mengantisipasinya. Sementara, tim ekonomi Jokowi masih menyusun stimulus men­gantisipasi anjloknya rupiah.  "Se­harusnya ini sudah disiapkan tim ekonomi, tapi mereka masih ga­gap kelihatannya," lanjut Deni.Dia menilai, komposisi tim ekonomi Jokowi banyak di­kuasai oleh orang mikro. Dia mencontohkan, Menko Per­ekonomian Sofyan Djalil orang mikro, karena latar belakangnya BUMN. Menteri BUMN Rini Soemarno juga latar belakang­nya mikro, yaitu Astra. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga lebih ke mikro latar bela­kangnya."Bahkan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro juga bu­kan orang makro," katanya.Dengan kejadian rupiah ini, dia bilang, memperlihatkan jika tim ekonomi Jokowi lemah. Karena itu, dia menyarankan, agar Jokowi merombak tim ekonominya.
"Jokowi harus memasukkan orang makro di tim ekonominya," saran Deni.Menurutnya, penguatan ekonomi Amerika akan terus ber­langsung. Jika tidak ada lang­kah antisipasi dari tim ekonomi Jokowi, maka siap-siap nilai rupiah Indonesia akan semakin anjlok.Dia menambahkan, tim ekonomi Jokowi tidak segesit tim ekonomi di era pemerintah sebelumnya. Pengamat ekonomi dan per­bankan Yanuar Rizki mengatakan, kinerja tim ekonomi Jokowi kurang maksimal. "Market inteligen kurang oke. Penguasaan masalah juga kurang oke," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin. Selain itu, dia bilang, tim yang ada sekarang kurang solid, dan lebih banyak struktur mikronya. Padahal, dalam menjaga pereko­nomian dibutuhkan kemampuan market inteligen untuk melihat berapa duit beredar dan siapa pe­mainnya. Selain itu, tim ekonomi juga harus menguasai makro dan mikro. "Jika ingin tetap bertahan, Jokowi harus me-review lagi tim ekonominya," katanya. Namun, dia enggan, merinci siapa saja tim ekonomi yang harus diganti.
Menurutnya, yang terpenting dalam tim ekonominya ada orang makro, mikro, dan menguasai market inteligen.Pengamat ekonomi Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) Ichsanuddin Noorsy mengata­kan, tim ekonomi Jokowi tidak memadai. Dia mencontohkan, terkait dengan anjloknya rupiah, mereka malah menyalahkan fak­tor eksternal. "Padahal ekonomi kita rapuh," ujarnya.
 Menurutnya, mereka tidak per­nah berpikir kenapa duit yang be­redar lebih banyak dibandingkan yang masuk.
Noorsy menilai, tim ekonomi juga tidak memahami jika dunia sedang menghadapi perang perekonomian. "Saat ini Amerika sedang perang ekonomi dengan China dan Rusia. Ini ber­dampak pada ekonomi nasional," katanya.Untuk mengantisipasi itu, dia bilang, dengan mengendalikan nilai tukar dan mengguasai sum­ber daya alam. "Ekonomi dunia baik, kita terpuruk. Ekonomi dunia terpuruk, kita terpuruk," katanya. ***http://ekbis.rmol.co/read/2015/03/16/195567/Tim-Ekonomi-Jokowi-Butuh-Orang-Ahli-Makro-