membayar utang sebesar 1,7 miliar USD atau setara Rp 22,7 triliun ke International
Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo pada 30 Juni lalu, kini ditambah diperparah dengan meningkatnya aksi kriminalitas yang dilakukan warga kepada turis asing.Perbankan Yunani dikabarkan kehabisan uang walau pemerintahnya telah mengeluarkan kebijakan kontrol modal dengan membatasi pengambilan uang sepanjang minggu ini.
Laporan terakhir menyebut, beberapa bank di Yunani benar-benar kehabisan modal. Banyak nasabah yang tidak bisa mengambil di ATM karena uang sudah habis.Situasi ini semakin memburuk karena turis asing ‘dipalak’ dengan mengenakan biaya yang sangat tinggi ketika mengambil uang melalui ATM. Sementara, penduduk setempat panik dan takut perbankan Yunani tidak akan lagi beroperasi dalam waktu dekat
.Pemerintah Yunani telah menutup operasional perbankan mulai awal pekan ini. Pengambilan uang hanya boleh di ATM dengan jumlah dibatasi yaitu hanya USD 67 per hari kecuali untuk turis.
Pemerintah kini menunggu waktu referendum atau voting suara rakyat apakah Yunani mengambil bantuan Eropa atau tidak. Voting rencananya akan digelar 5 Juli nanti.Hal ini menyebabkan antrean gila hampir di semua ATM di Athena, pensiunan menangis di jalanan karena panik dan takut bank tidak akan buka lagi pada pekan depan. Salah satu karyawan bank di Yunani mengatakan banyak nasabahnya yang ketakutan. Bahkan ada nasabah yang bicara sambil menangis.
“Kami bicara dengan klien kami, beberapa di antaranya menangis. Pemerintah mengatakan perbankan akan buka Selasa depan tapi saya sendiri tidak percaya. Saya pikir membutuhkan waktu lama untuk memulai operasional perbankan. Perbankan tidak memiliki uang tunai, dan ini berarti tidak bisa memberikan pada nasabah,” kata pegawai bank yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (3/7). (bin/gbi)-
.....See more at: http://www.globalindo.co/2015/07/03/yunani-bangkrut-bank-kehabisan-uang-turis-asing-dipalak/#sthash.b9ZC4zWM.dpuf
