Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas bursa saham Asia membuka perdagangan pekan ini dengan koreksi tajam setelah aksi teror mematikan mengguncang Paris, Perancis pada akhir pekan lalu. Setidaknya 129 orang tewas, dan lebih dari 350 orang terluka, pada
serangan serempak di beberapa tempat di Paris pada Jumat (13/11) malam waktu setempat. Reuters mencatat, indeks saham Hang Seng di bursa Hong Kong anjlok 1,71 persen ke level 22.013, diikuti oleh indeks Komposist Shanghai yang terjerembab 1,32 persen di level 3.533. Demikian pula dengan indeks Nikkei 225 di Jepang dan indeks Kospi di Korea dibuka masing-masing melemah 1,3 persen dan 1,4 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada indeks saham Australia (ASX 200) yang terkoreksi 0,6 persen pada perdagangan pagi ini. Sementara indeks Straits Times minus 1,08 persen ke level 2.893.Sedangkan dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan koreksi sebesar 33,8 poin atau 0,76 persen di level 4.439. Data yang dirilis sebelum pembukaan pasar Tokyo menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tergelincir kembali ke dalam resesi pada kuartal III 2015 setelah mengalami kontraksi 0,8 persen.
Sebelumnya, indeks S & P 500 futures turun 0,7 persen setelah merosot sekitar 1 persen pada perdagangan pekan lalu, Jumat (13/11).
Sebelum aksi teror di Paris, Wall Street telah menandai pekan terburuknya sejak Agustus, di mana indeks utama Amerika Serikat (AS) anjlok lebih dari 1 persen setelah dirilis sejumlah data ekonomi.Euro turun sekitar 0,5 persen menjadi US$ 1,07 atau melemah 0,7 persen terhadap yen di level ¥ 131,1. Sementara dolar AS tergelincir sekitar 0,2 persen terhadap yen ke ¥ 122,35."Pasar mata uang telah merespon kekejaman di Paris selama akhir pekan," kata Richard Grace, Kepala Strategi Mata Uang di Commonwealth Bank of Australia.http://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20151116101831-78-91866/bursa-saham-asia-anjlok-pasca-teror-mematikan-di-paris/