Kamis, 12 November 2015

Tentara Bayaran Uni Emirat Arab Berkhianat di Aden

ADEN, Arrahmahnews.com – Komandan operasi militer Uni Emirat Arab di Aden mengatakan bahwa para tentara bayaran dan militan yang dibiayai, berkhianat dengan
tuannya dengan menyita sejumlah kendaraan militer. (Baca Tentara Bayaran Arab Saudi Gelar Unjuk Rasa di Aden)Tentara Bayaran UEA Sita kendaraan Tentara EmiratKantor berita al-Alam News melaporkan bahwa Uni Emirat Arab telah menyampaikan ketidakrelaannya terhadap Sheikh Sholeh bin Farid al-‘Aulaqi atas prilaku militan dan tentara bayaran. (Baca Tawanan Saudi Sebut Tentara Bayaran Afrika Dapatkan $200 Perbulan Untuk Berperang di Yaman)Situs Masnad Anba’ yang mendukung koalisi Arab menukil dari satu sumber yang dekat dengan militer UEA, menulis bahwa Emirat mengancam akan mengeluarkan seluruh pasukannya dan tank-tanknya dari Aden untuk dikerahkan ke Ma’rib.Sumber itu, juga menyebutkan Emirat menuduh Sheikh Sholeh bekerjasama dengan militan dan tentara bayaran dalam penyitaan sejumlah kendaraan militer.Sementara itu, Emirat menunjukkan ketidaksetujuan atas langkah yang diambil Partai Reformasi Yaman (hizb islah) dalam melengserkan Nayef al-Kubra dari kursi gubenur Aden. Keadaan ini semakin meruncing setelah stetmen juru bicara mantan Presiden Mansour hadi, menyatakan perselisihan rakyat Aden dengan Hizb Islah.
Juru bicara mantan Presiden Yaman juga mengancam akan menarik pasukan dari daerah selatan, yang selama ini telah mereka kuasai. Rajih Badi, juru bicara Mantan Presiden Yaman juga mengatakan akan menyingkirkan siapa saja yang menentang pasukan koalisi. Pernyataan-pernyataan ini semakin menimbulkan kemarahan komando operasi selatan yang dipimpin oleh mantan pejabat Yaman.
Para pejabat dan tokoh politik Aden menuduh mantan Presiden Mansour Hadi sedang berusaha menghapus pasukan di selatan dari koalisi, dan menghilangkan hak mereka untuk menentukan nasib Provinsi Aden. (BacaMansour Hadi Mantan Presiden Yaman Rekrut Tentara Bayaran Untuk Bantai Rakyat Yaman)Tsabit Husain Sholeh salah satu komandan operasi selatan menuduh Rajih Badi sedang mengadu domba antara seleatan dan utara.
Sementara itu, Ketua Dewan Nasional Pembebasan Yaman Selatan menentang kehadiran pemerintah terguling Yaman di Aden, selatan negara ini.Abdul Hamid Shukri mengatakan, kembalinya pemerintahan terguling Yaman yang dikepalai oleh Khaled Bahah ke Aden akan memicu meningkatnya kekacauan dan bentrokan yang tidak akan dapat dihentikan oleh siapa pun.
Demikian dilaporkan Alalam, Jumat (18/9/2015).Ia menegaskan, kembalinya Khaled Bahah ke Yaman selatan akan menyebabkan kebangkitan rakyat, di mana kebangkitan ini bersenjata dan tak seorangpun yang dapat mencegahnya. (Baca Rencana Arab Saudi Pisahkan Yaman Utara dan Selatan)Ketua Dewan Nasional Pembebasan Yaman Selatan lebih lanjut menyerukan penyelenggaraan “kemarahan bersenjata” terhadap pemerintahan ilegal Abd Rabbuh Mansur Hadi, Presiden Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron.Khaled Bahah, Perdana Menteri di pemerintahan Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron, tiba di Aden pada Rabu bersama dengan tujuh menteri kabinetnya. (ARN/MM/AM)ADEN, Arrahmahnews.com – Komandan operasi militer Uni Emirat Arab di Aden mengatakan bahwa para tentara bayaran dan militan yang dibiayai, berkhianat dengan tuannya dengan menyita sejumlah kendaraan militer. (Baca Tentara Bayaran Arab Saudi Gelar Unjuk Rasa di Aden)Tentara Bayaran UEA Sita kendaraan Tentara EmiratKantor berita al-Alam News melaporkan bahwa Uni Emirat Arab telah menyampaikan ketidakrelaannya terhadap Sheikh Sholeh bin Farid al-‘Aulaqi atas prilaku militan dan tentara bayaran. (Baca Tawanan Saudi Sebut Tentara Bayaran Afrika Dapatkan $200 Perbulan Untuk Berperang di Yaman)Situs Masnad Anba’ yang mendukung koalisi Arab menukil dari satu sumber yang dekat dengan militer UEA, menulis bahwa Emirat mengancam akan mengeluarkan seluruh pasukannya dan tank-tanknya dari Aden untuk dikerahkan ke Ma’rib.Sumber itu, juga menyebutkan Emirat menuduh Sheikh Sholeh bekerjasama dengan militan dan tentara bayaran dalam penyitaan sejumlah kendaraan militer.Sementara itu, Emirat menunjukkan ketidaksetujuan atas langkah yang diambil Partai Reformasi Yaman (hizb islah) dalam melengserkan Nayef al-Kubra dari kursi gubenur Aden. Keadaan ini semakin meruncing setelah stetmen juru bicara mantan Presiden Mansour hadi, menyatakan perselisihan rakyat Aden dengan Hizb Islah.Juru bicara mantan Presiden Yaman juga mengancam akan menarik pasukan dari daerah selatan, yang selama ini telah mereka kuasai. Rajih Badi, juru bicara Mantan Presiden Yaman juga mengatakan akan menyingkirkan siapa saja yang menentang pasukan koalisi. Pernyataan-pernyataan ini semakin menimbulkan kemarahan komando operasi selatan yang dipimpin oleh mantan pejabat Yaman.Para pejabat dan tokoh politik Aden menuduh mantan Presiden Mansour Hadi sedang berusaha menghapus pasukan di selatan dari koalisi, dan menghilangkan hak mereka untuk menentukan nasib Provinsi Aden. (BacaMansour Hadi Mantan Presiden Yaman Rekrut Tentara Bayaran Untuk Bantai Rakyat Yaman)Tsabit Husain Sholeh salah satu komandan operasi selatan menuduh Rajih Badi sedang mengadu domba antara seleatan dan utara. Sementara itu, Ketua Dewan Nasional Pembebasan Yaman Selatan menentang kehadiran pemerintah terguling Yaman di Aden, selatan negara ini.Abdul Hamid Shukri mengatakan, kembalinya pemerintahan terguling Yaman yang dikepalai oleh Khaled Bahah ke Aden akan memicu meningkatnya kekacauan dan bentrokan yang tidak akan dapat dihentikan oleh siapa pun. Demikian dilaporkan Alalam, Jumat (18/9/2015).Ia menegaskan, kembalinya Khaled Bahah ke Yaman selatan akan menyebabkan kebangkitan rakyat, di mana kebangkitan ini bersenjata dan tak seorangpun yang dapat mencegahnya. (Baca Rencana Arab Saudi Pisahkan Yaman Utara dan Selatan)Ketua Dewan Nasional Pembebasan Yaman Selatan lebih lanjut menyerukan penyelenggaraan “kemarahan bersenjata” terhadap pemerintahan ilegal Abd Rabbuh Mansur Hadi, Presiden Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron.Khaled Bahah, Perdana Menteri di pemerintahan Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron, tiba di Aden pada Rabu bersama dengan tujuh menteri kabinetnya. (ARN/MM/AM)
...http://googleweblight.com/?lite_url=http://arrahmahnews.com/2015/09/19/tentara-bayaran-uni-emirat-arab-berkhianat-di-aden/&lc=id-ID&s=1&m=431&ts=1447326475&sig=ALL1Aj5av44ywKwtHE6GIbQ0PM_bGFYY9g