Selasa, 01 Desember 2015

anoa

Anoa adalah hewan endemik Sulawesi, sekaligus maskot provinsi Sulawesi Tenggara.[1][2]

Berdasarkan letak persebarannya, hewan ini tergolongfauna peralihan.[3] Sejak tahun
1960-an, anoa berada dalam status terancam punah



.[4] Dalam lima tahun terakhir populasi anoa menurun secara drastis.[2] Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.[5] Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.[5]Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) danAnoa dataran rendah (Bubalus depressicornis).[6] Kedua jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.



[7] Keduanya juga termasuk jenis yang agresif dan sulit dijinakkan untuk dijadikan hewan ternak(domestikasi).[6] Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk tandukdan ukuran tubuh.[8] Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar.
[8] Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga.[8]Penampilan mereka mirip dengankerbau, dengan berat berat tubuh 150-300 kilogram dan tinggi 75 centimeter.[6][7] Saat ini konservasi anoa difokuskan pada perlindungan terhadap kawasan hutan dan penangkaran.[1]Banyak yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil.[9]

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anoa