Seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC, Jum’at (9/10/2015) lalu, bahwa negaranya merespon serangan udara Rusia pada pejuang Suriah dengan mengirimkan pasokan senjata untuk tiga kelompok pejuang Suriah.
Yakni Jaisyul Fatah, FSA dan Front Selatan.
Arab Saudi, lanjutnya, mengirimkan pasokan senjata modern termasuk roket anti-tank dan anti-pesawat guna melawan Rusia, Iran dan Lebanon yang membela rezim otoriter Bashar Assad.Ia menambahkan, Arab Saudi tidak akan membantu ISIS karena mereka adalah teroris dan tidak sama dengan pejuang Suriah yang ingin membebaskan negerinya dari cengkraman rezim otoriter Bashar Assad.Seperti diketahui, Arab Saudi bersama Qatar dan Turki termasuk negara yang mendukung pejuang oposisi Suriah mengakhiri penderitaan rakyat dari kekejaman rezim Bashar Assad. Sedangkan ISIS merupakan kelompok pendatang yang ingin mencaplok Suriah masuk ke wilayah mereka.Sementara itu, Rusia menganggap pejuang oposisi Suriah sama dengan ISIS sehingga serangan Rusia justru banyak ditujukan kepada mereka.Terkait bantuan roket anti-pesawat, negara-negara Barat menentangnya.
Mereka khawatir senjata itu akan jatuh ke tangan ISIS dan kemudian dipakai untuk menghancurkan pesawat negara-negara Barat.Sementara itu, seorang pejabat senior Teluk mengatakan kepada BBC bahwa ia takut bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan memicu jihad baru mengulangi pengalaman bencana Rusia di Afghanistan pada 1980-an.Seperti diketahui, Rusia yang waktu itu masih bernama Uni Soviet akhirnya menelan kekalahan dan harus hengkang dari Afghanistan dengan kerugian besar setelah Syaikh Abdullah Azzam berhasil mengobarkan seruan jihad. Masalah Afghanistan saat itu menjadi masalah internasional yang memanggil banyak mujahidin turun tangan mengusir Rusia. [Ibnu K/Bersamadakwah].
..
http://bersamadakwah.net/bantu-pejuang-suriah-lawan-rusia-saudi-kirimkan-roket-anti-pesawat/