Sabtu, 24 Oktober 2015

PKS Tak Tahu Komunikasi Gatot ke NasDem

MEDAN - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara menampik mengetahui komunikasi kadernya, Gatot Pujo Nugroho, dengan petinggi Partai Nasional Demokrat baik OC Kaligis maupun Surya Paloh. Kasus hukum yang saat ini membelit Gatot pun hanya
diikuti PKS dari pemberitaan media saja. “PKS hanya melihat kasus yang terjadi selama ini lewat media. Kami tidak tahu komunikasi Gatot dengan Pak OC Kaligis atau Pak Surya Paloh,” kata Ketua DPW PKS Sumut, Muhammad Hafez pada KORAN SINDO MEDAN , Jumat (2/10). Hafez mengatakan, pihaknya pernah mengunjungi Gatot di rutan KPK sekitar tiga pekan lalu. Saat itu mereka mengaji dan mendoakan Gatot supaya kuat melewati kasus hukum yang dihadapinya.

 “Silaturahim saja dan mendoakan. Nostalgia juga Mas Gatot sebagai Ketua DPW PKS Sumut. Kami tak bicara yang lain,” ujarnya. Hafez pun baru tahu pertemuan Gatot dengan Erry di Kantor DPP Partai NasDem dari media. Pasalnya, setelah pertemuan tiga pekan lalu, pihaknya tidak ada komunikasi lagi dengan Gatot. “Perkembangan terakhir tidak tahu. Kami belum pernah bertemu lagi. Maka kami pun baru tahu ada pertemuan (di DPP Partai NasDem) itu,” ujarnya.

 Hafez mengatakan, pihaknya tidak ingin mengomentari terlalu jauh persoalan ini. Pasalnya, yang diketahui PKS Sumut hanya pembicaraan atau komunikasi politik bersifat formal. Sementara untuk komunikasi politik nonformal tidak pernah tahu. “Kami hanya mendorong penegak hukum untuk seobjektif mungkin mengungkap penyimpangan yang ada.
 PKS bukan lepas tangan (atas kasus Gatot), tapi memang tidak tahu. Saya sudah tanya dengan pengurus yang lain, tidak ada yang tahu,” katanya. Terpisah, Sekretaris DPW Partai NasDem Sumut Iskandar menyebutkan, pertemuan Gatot-Erry hanya untuk membuat harmonis. “Kita tahu, gubsu dan wagubsu disharmoni. Supaya perjalanan pemerintahan baik, Gatot-Erry dipertemukan untuk didamaikan,” kata Iskandar. Dia meyakini tidak ada pembicaraan lain dalam pertemuan Gatot-Erry di DPP Partai Nas- Dem. “Saya tahu persis, Pak SP (Surya Paloh) tidak pernah mau membahas di luar partai. Jadi terlalu naif kalau SP ikut campur di kasus Gatot,” ujarnya. Dia pun menampik pertemuan itu bagian dari pengamanan kasus Gatot di Kejaksaan Agung. “Bansos itu urusan hukum. Kami sudah diingatkan Pak SP bahwa setelah HM Prasetyo jadi Jaksa Agung, dia lepas kader. Jadi jangan dimanfaatkan atau dijual namanya,” ujarnya. Karena itu, Iskandar mengatakan, jika Surya Paloh dipanggil KPK, maka hal itu terlalu berlebihan. “Bagi saya berlebihan kalau sampai Pak SP dipanggil. Tapi selagi dalam koridor hukum, Partai NasDem tak masalah, siap-siap saja. Tapi soal Pak Patrice Rio Capella, saya no comment ,” ujarnya. Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berpihak jika nanti akan memeriksa Ketua DPP Partai NasDem Surya Paloh. “Kalau menurut saya, semua orang bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. KPK tidak boleh tebang pilih, KPK jangan jadi alat politik,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10). Politikus Partai Gerindra itu juga mengingatkan KPK tidak boleh menjadi alat politik kekuasaan. Karena itu, siapa pun yang diduga korupsi, baik itu petinggi partai politik atau pejabat negara dan lain-lain, KPK harus mengusut tuntas. “Apalagi (KPK) punya bukti ya harus diproses. Termasuk pejabat yang dianggap dekat dengan kekuasaan atau partai mengusung kuasaan,” katanya. Sekadar diketahui, saat ini Gatot menjadi tersangka kasus dugaan suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan yang kini ditangani KPK. Selain itu, Gatot juga sudah sempat dimintai keterangan atas kasus dugaan korupsi bantuan sosial. Kasus ini ditangani Kejaksaan Agung. Anggota Komisi III (hukum) DPR Ruhut Sitompul menambahkan, Paloh tidak perlu khawatir jika nanti dipanggil KPK untuk menjadi saksi kasus tersebut. Menurut dia, jika Paloh tidak memiliki hubungan dengan kasus yang menjerat Gubernur Sumut, maka tidak perlu cemas.“Kita kan sudah sepakat hukum sebagai panglima kekuasaan. Saya selalu katakan pada siapa pun kalau memang enggak ada masalah, enggak perlu khawatir,” ujar Ruhut. Politikus Partai Demokrat itu juga mengimbau agar Paloh menjalani proses yang ada. “Jadi mengalir sajalah, kalau enggak benar, enggak usah khawatir,” kata Ruhut. Sementara Anggota Fraksi Partai NasDem di DPR Prananda Paloh yang juga anak Surya Paloh enggan mengomentari hal ini. Prananda mengaku tidak dalam kapasitasnya menjawab pertanyaan terkait pertemuan dua petinggi Nasdem itu dengan Gatot. “Saya bukan kapasitas menjawab itu,” ujar Prananda di Kompleks, kemarin. Dia pun enggan menjawab isu pertemuan Surya Paloh, Erry Nuradi, Gatot, dan OC Kaligis, lantaran ada yang ingin menyerang partainya. “Lagi-lagi bukan dalam kapasitas saya untuk menjawab itu,” kata Prananda. fakrur rozi/ sindonews.com ....
....
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=10&date=2015-10-03