Senin, 19 Oktober 2015

Singapura & Malaysia 'Manahan Napas' Akibat Dampak Kabut Indonesia

Metrotvnews.com, Singapura: Singapura dan Malaysia terkena pengaruh dari beredarnya sejumlah asap dari pembakaran hutan di Indonesia. Akibatnya biaya pariwisata dan
produktivitas di kedua negara tersebut  bisa melebihi dampak yang menimpa Indonesia dan reputasi dari kawasan regional tersebut."Kerusakan kali disebabkan ketika abut asap memupus pertumbuhan untuk lebih tinggi," ujar Profesor dan Kepala Divisi Ekonomi di Nanyang Technological University Euston Quah, yang mempelajari  dampak kebakaran dan pengaruhnya terhadap negara termasuk Indonesia sebagaimana dikutip dariBloomberg, Rabu (7/10/2015).Dia bahkan mengatakan bencana ini tak hanya memengaruhi Singapura, Malaysia, dan negara lainnya tetapi juga kepada Indonesia sendiri yang menyebabkan kelumpuhan kebijakan.

“Dampak ke Indonesia pasti cukup besar,” kata dia.Bencana El Nino dalam dua dekade terakhir juga membuat iklim menjadi kering dan menyebabkan kondisi berkabut menjadi lebih kuat ketimbang sebelumnya.Chua Hak Bin Ekonom di Bank of America Merrill Lynch di Singapura menuturkan kabut asap telah mengerubungi Singapura dan Malaysia selama berminggu-minggu dan mulai mengurangi kedatangan  turis asing dengan munculnya travel warning kepada kedua negara tersebut yang akhirnya akan berdampak kepada tingkat hunian hotel dan pengeluaran belanja ritel.Dia memprediksi dampak terhadap Singapura bisa mencapai 0,1 sampai dengan 0,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan kondisi udara berkabut selama satu atau tiga bulan.“Biaya kesehatan akan meningkat jika kabut semakin memburuk dan terjadi dalam periode yang panjang,” ujarnya.Riset Quah menjelaskan bencana  kabut terburuk terjadi di 1997 yang membuat kerugian sebesar USD300 juta bagi Singapura, sementara itu pada 2013 kerugian sekitar USD50 juta dialami oleh retailer, perhotelan, dan pariwisata. Bahkan dampaknya terhadap turisme akan  berdampak luas ke perekonomian lainnya. Seperti yang dijelaskan Ekonom dari Australia dan New Zealan Banking Group yang berdomisili di Singapura Weiwen Ng bahwa kabut akan menunda proyek pembangunan dan melemahkan produksi pabrik.



...http://m.metrotvnews.com/read/2015/10/07/177778/singapura-malaysia-manahan-napas-akibat-dampak-kabut-indonesia

......