Minggu, 08 November 2015

Houthi Paksa Saudi Berperang di Wilayah Saudi

Arrahmahnews.com, – SANA’A – Surat kabar Amerika Washington Post menulis meskipun


serangan udara Saudi memporak-porandakan infrastruktur Yaman, seperti pusat-pusat pemerintah, gedung-gedung sekolah, pangkalan militer, bandara, perkantoran, perumahan
penduduk, pasar, instalasi listrik dan lainnya. Namun militer Yaman yang didukung gerakan Houthi mampu melakukan perlawanan dan membawa perang darat ke dalam Saudi.Serangan darat militer Yaman dan Houthi ke Saudi bukan sekedar ancaman, dan ini menggugurkan analis yang selama ini mengatakan bahwa serangan Yaman sekedar mempertahankan diri.

Militer Yaman dan gerakan Houthi telah masuk ke tanah Saudi sejak awal Mei lalu, hingga memaksa Saudi dan koalisi mengintensifkan serangannya ke daerah-daerah pegunungan di perbatasan Saudi. Bahkan baru-baru ini Saudi kehilangan kontrolnya atas kota Najran. Dimana para pejuang Yaman berhasil mengambil alih bandara Najran, dan basis-basis militer Saudi di kota tersebut.Perlawanan yang ditunjukkan rakyat Yaman selama tiga bulan ini, telah menampar wajah Saudi dan pasukan koalisi yang sebelumnya memprediksi perang ini tidak akan lama dan dengan mudah dapat menaklukan Yaman. Meskipun dalam agresi tiga bulan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman, namun Saudi masih belum mampu menguasai sejengkal pun tanah Yaman.

“Pemboman brutal Saudi yang menyasar infrastruktur, fasilitas umum dan perumahan penduduk, pada akhirnya akan mendorong pasukan Yaman untuk menyerang lebih keras lagi ke Provinsi Arab Saudi, seperti serangan rudal Scud. Tentu hal itu akan menciptakan bencana keamanan di perbatasan Saudi, dan bukan tidak mungkin Saudi akan kehilangan wilayah-wilayah perbatasan”, kata Theodore Karasik Pakar Militer Timur Tengah.
Para pengamat perang mengatakan mungkin Houthi mencoba untuk memprovokasi Saudi dengan melancarkan serangan darat di wilayah-wilayah perbatasan, sehingga dapat membunuh pasukan Saudi. Pada tahun 2009, pejuang Houthi membunuh lebih dari 100 tentara Saudi sepanjang pertempuran di perbatasan. Serangan lintas perbatasan bisa juga dimaksudkan untuk memperkuat posisi tawar gerakan Houthi dalam pembicaraan damai yang disponsori PBB.Tentara Yaman dan pejuang Houthi telah melewati gelombang pemboman Saudi di perbatasan kedua negara. Mereka telah masuk ke wilayah-wilayah Saudi dengan menggunakan tebing dan gua-gua di kawasan tersebut sebagai persembunyian dan basis serangan mereka.“Kami membunuh tentara Saudi dan mengancam kota-kota mereka”, kata Ali Abdullatif (35), seorang pejuang Houthi yang telah berpastisipasi dalam serangan lintas-perbatasan.

Ia juga menambahkan para pejuang Houthi telah menembakkan artileri ke pos-pos militer Saudi, kota-kota dan melancarkan perang girilya terhadap pasukan Saudi di sepanjang perbatasan.Pada bulan Mei, serangan Houthi mampu melumpuhkan penerbangan dan memaksa Saudi untuk meliburkan sekolah-sekolah di Provinsi Najran.
Pada awal Juni, militer Yaman menembakkan rudal Scud ke pangkalan militer terbesar Arab Saudi di Khamis Mushait. Bahkan serangan rudal tersebut telah menewaskan Jenderal Shaalan, pasukannya dan 20 delegasi militer Israel, serta memaksa ribuan penduduk berbondong-bondong keluar dari kota tersebut.Sementara Asseri, juru bicara militer Saudi menolak untuk mengungkap angka pasukan Saudi dan warga sipil yang tewas dalam seranagn lintas-perbatasan.Saudi berharap bahwa kampanye pengeboman dan blokade udara dan laut Yaman dapat memaksa Houthi untuk menarik diri dari wilayah Saudi, dan mungkin juga pemulihan pemerintahan Hadi, yang sekarang beroperasi di ibukota Riyadh.“Tapi tujuan tersebut belum tercapai, justru Houthi semakin mengencangkan serangannya ke wilayah Saudi. Ini sebuah pukulan berat bagi Riyadh”, kata Christoper Davidson, seorang ahli Timur Tengah di Durham University, Inggris.Dia juga mengatakan intensitas serangan Houthi dapat merusak kredibilitas Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Menteri Pertahanan Arab Saudi.
“Houthi dalam posisi menang saat ini, dan mengendalikan posisi mereka dengan baik”, kata Davidson. [The Post/ARN]

...http://arrahmahnews.com/2015/06/25/houthi-paksa-saudi-berperang-di-wilayah-saudi/