Kantor berita Sputnik (7/12) melaporkan, Hakim Al Zamili, Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan, Parlemen Irak mengabarkan kemungkinan Baghdad meminta bantuan militer dari Rusia menyusul invasi dan pelanggaran kedaulatan negara itu oleh Turki.Al Zamili
sebelumnya menilai masuknya pasukan Turki ke Utara Irak sebagai pendahuluan masuknya militer Arab Saudi.Ia mengancam, jika pasukan Turki tidak segera keluar dari wilayah Irak, maka mereka akan menghadapi langkah militer.
Dewan Keamanan kabinet Irak juga memperingatkan masuknya pasukan Turki ke negara itu yang dilakukan tanpa izin dan informasi pemerintah pusat Baghdad. Jika Turki tidak menarik pasukannya dari Irak, dalam 48 jam, Baghdad akan mengadukannya ke Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan Nasional Irak menjelaskan, "Baghdad berhak menggunakan seluruh opsi yang ada."Kementerian Luar Negeri Irak, Ahad (6/12) mereaksi pengiriman pasukan Turki ke kota Mosul dan pelanggaran kedaulatan Irak oleh Turki, dengan melayangkan surat protes kepada pemerintah Ankara. (IRIB Indonesia/HS)http://googleweblight.com/?lite_url=http://indonesian.irib.ir/international/timur-tengah/item/103811-hadapi-turki,-irak-mungkin-akan-minta-bantuan-rusia&lc=id-ID&s=1&m=159&ts=1449541733&sig=ALL1Aj4v8fvrOyEo5UklliDTTsupYx9l3A