Jumat, 05 Desember 2014
Benarkah Pendidikan di Indonesia Gawat Darurat?
Liputan6.com, Jakarta -Pertanyaan ini akan muncul kala melihat materi "Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia"yang dipaparkan Menteri Kebudayaan dan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbud Dikdasmen) Anies Baswedan kepada para kepala dinas pendidikan dan kebudayaan di seluruh Indonesia di Gedung Kemendikbud, Jakarta pada Senin 1 Desember 201.Anies, menjelaskan bahwa paparan tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran bersama dalam birokrasi pendidikan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia sudah sangat gawat."Harus kita renungkan data dan fakta yang memberatkan dan pahit. Kalau kita tidak buka fakta ini, maka kita akan selalu merasa nyaman dengan situasi yang ada,” ujar Menteri Anies Baswedan.Menurut Anies, potret buruk pendidikan Indonesia saat ini, apa pun sebabnya adalah menjadi tanggung jawab di birokrasi pendidikan. Lalu, apa saja potret buruk pendidikan dan yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia saat ini? Berikut ini rangkumannya:1. 75% sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Hal tersebut berdasarkan pemetaan oleh Kemdikbud terhadap 40.000 sekolah pada tahun 2012.2. Hanya 44,5 nilai rata-rata uji kompetensi guru. Padahal, standar yang diharapkan adalah 70. Hal tersebut terungkap dari Hasil Uji Kompetensi Guru pada tahun 2012 terhadap 460 ribu guru.3. Posisi Indonesia di urutan 40 dari 40 negara pada pemetaan The Learning Curve-Pearson. Hal ini berdasarkan hasil pemetaan akses dan mutu pendidikan pada tahun 2013 dan 2014.4. Indonesia termasuk dalam 10 negara berkinerja terendah dan berada pada peringkat 49 dari 50 negara pada pemetaan mutu pendidikan tinggi. Hal itu berdasarkan pemetaan oleh Pearson pada tahun 2012 dan 2013.5. Indonesia berada pada posisi 40 dari 42 negara untuk bidang literasi sains, berdasarkan pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011. Dan berdasarkan pemetaan TIMSS & PIRLS 2011, kinerja Indonesia pada Mathematics berada di urutan 38 dari 42 negara,Science 40/42 negara, danReading 41/45.6. Indonesia juga ada pada posisi 64 dari 65 negara pada pemetaan PISA pada tahun 2012. Capaian kinerja Indonesia ada pada posisi stagnan sejak PISA tahun 2000, tidak menunjukkan peningkatan/penurunan signifikan. Cenderung stagnan pada nilai kinerja rendah. Pada PISA bidang literasi Matematika: 76 persen Anak Indonesia di PISA yang tidak mencapai level 2 yang merupakan level minimal untuk keluar dari kategori low achievers. Jumlah anak yang mencapai level tertinggi (5 dan 6) hanya 0,3 persen.Kategori paling darurat.....baca lanjut..http://m.liputan6.com/news/read/2143304/benarkah-pendidikan-di-indonesia-gawat-darurat