Halaman Utama

Senin, 13 April 2015

Pidato Megawati Soal Penumpang Gelap Dinilai Warning untuk Jokowi

Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut-nyebut ada penumpang gelap yang ingin menguasai sumber daya alam saat berpidato di pembukaan Kongres IV PDIP. Pernyataan Megawati itu merupakan warning bagi Presiden Jokowi."Apa yang diputuskan
secara strategis dalam kongres tersebut, akan mempengaruhi pemerintahan ke depan. Misalnya pada isu 'penumpang gelap', jelas ini merupakan warning Megawati kepada Presiden Jokowi untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan roda pemerintahannya, agar tidak melenceng jauh dari Nawacita dan Trisakti Bung Karno,"ujar Direktur Eksekutif Point Indonesia Karel Susetyo di Jakarta, Senin (13/4/2015)."Ini seharusnya dimaknai sebagai sebuah upaya konstruktif dalam membangun hubungan antara partai dan pemerintah, dan bukan sebaliknya mengintervensi pemerintah," lanjutnyaKongres IV PDI-Perjuangan telah berakhir dan kembali mengukuhkan Megawati sebagai Ketua Umum. Ini adalah kongres pertama PDIP berada pada tampuk kekuasaan pemerintah, setelah kadernya Jokowi menang dalam Pilpres dan sekaligus berhasil hadir sebagai pemenang dalam Pilleg 2014 setelah 10 tahun mengambil pilihan politik sebagai oposisi."Jelas kongres kali ini adalah momen yang paling menyedot perhatian dan ditunggu oleh publik. Ada beragam isu yang terkait misalnya regenerasi kepemimpinan internal, hubungan partai dengan pemerintah, komposisi kepengurusan pusat dan arah kebijakan partai dalam lima tahun mendatang," ucapnya.Sehingga, kata Karel, sangat wajar bila publik menyoroti Kongres IV Bali dibanding kongres sebelumnya. Menurutnya, sorotan media itu lebih karena PDIP sekarang merupakan partai penguasa. Namun, lanjut Karel, sejumlah pihak terlihat menggunakan kesempatan pada kongres ini, untuk memperlemah posisi politik Megawati dan sekaligus menghadapkannya dengan Jokowi. Sesuatu yang irasional, karena Jokowi adalah kader PDIP dan sedang menjalankan tugasnya sebagai Presiden. Berbagai macam isu coba dimunculkan, yang intinya ingin mendorong simpati publik kepada Jokowi. Ia melihat desain ini tidak akan pernah datang dari Jokowi. "Saya melihat ada kelompok yang tengah berusaha keras untuk memisahkan Jokowi dengan PDIP, ini diawali dengan upaya merusak citra Megawati yang dikesankan merendahkan Jokowi. Untuk itu keduanya harus sadar, PDIP dan Jokowi, segera melepaskan diri dari permainan politik yang sengaja diciptakan tersebut," katanya.Sepatutnya, kata dia, mereka mengintepretasikan permainan politik ini sebagai ancaman untuk menggagalkan pemerintahan dalam waktu yang cepat. Dengan adanya kegaduhan politik, maka pemerintah akan kehilangan fokusnya dalam mewujudkan Nawacita
...................
.http://m.detik.com/news/read/2015/04/13/203003/2886228/10/pidato-megawati-soal-penumpang-gelap-dinilai-warning-untuk-jokowi