Kantor berita pemerintah SPA menyebut pelaku adalah Abdullah Fahd Abdullah al-Rashed yang lahir pada 1997 dan tidak pernah bepergian keluar wilayah Arab Saudi. SPA menyebut pamannya yang tewas dibunuh bernama Rashid Ibrahim al Safyan dan pensiunan seorang kolonel. Dalam pernyataan yang diunggah di internet, ISIS mengklaim bertanggungjawab
atas pembunuhan petugas keamanan dan serangan itu, dan menyebutnya sebagai “operasi ganda”. “Tahanan Muslim di Ha’er dan di segala penjuru harus tahu bahwa kami tidak akan lelah dan berhenti sampai kami membebaskan mereka., Insha Allah,” bunyi pernyataan ISIS. ISIS meminta para pendukungnya melakukan serangan di wilayah kerajaan Arab Saudi dan pada awal Mei dua pengebom bunuh diri di masjid Syiah negara itu menewaskan 25 orang.“Ketika petugas keamanan berjaga di pos pemeriksaan di Jalan Ha’er Riyadh, mereka memerintahkan pengendara satu mobil yang dicurigai untuk berhenti. Pengendara itu kemudian meledakkan diri yang menyebabkan dia tewas,” tulis pernyataan kementerian dalam negeri Arab Saudi. Jalan itu menghubungkan Riyadh dengan penjara Ha’er yang menahan 1.375 narapidana kejahatan militansi. Stasiun televisi Ekhbariya milik pemerintah mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa pengendara remaja itu membunuh pamannya sebelum melarikan diri dengan mobi miliknya. Pengendara ini mencoba menerobos pos pemeriksaan dan kemudian meledakkan bom ketik apasukan keamanan mencoba menangkapnya. Penahanan ribuan Islamis di Arab Saudi yang dituduh atau dinyatakan bersalah melakukan aksi militansi dalam satu dekade menyebabkan kemarahan di kalangan Muslim Sunni konservatif di negara itu. Akibat kemarahan ini terjadi aksi protes yang jarang terjadi pada 2011-2013. Media setempat melaporkan bahwa dua warga Arab Saudi diduga terkait dengan aksi pengeboman bunuh diri di Kuwait bulan lalu.
.......
http://m.cnnindonesia.com/internasional/20150717110725-120-66863/isis-klaim-serangan-bom-bunuh-diri-di-riyadh/